Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 21, 2024

Arti Mukadimah SH Terate

Gambar
Kebahagiaan Abadi Terlepas Rangka dan Suasana (Tafsir Mukadimah SH Terate- Bag 1) Pengantar Dalam menelaah Mukadimah AD/ART Persaudaraan Setia Hati Terate (selanjutnya hanya ditulis Mukadimah SH Terate), penulis mencoba melakukannya dengan beberapa model pendekatan. Pertama pendekatan sosiolinguistik, yakni pendekatan perwujudan struktur atau elemen bahasa dengan faktor-faktor sosiokultural yang menjadi objek kalimat. Kedua, pendekatan tematik langsung dari narasumber terpercaya, dalam hal ini Kang Mas KRH.H. Tarmadji Boedi Harsono Adinagoro,SE, penghayat sekaligus pelaku “ngelmu” Setia Hati, dan sumber terpercaya lainnya. Sebut misalnya, Ir. RB Wijono. Beliau sekarang menjabat sebagai Ketua Majelis Ajar Persaudaraan SH Terate (Jakarta). Pendekatan ketiga adalah mendekatan melalui jalur referensi emanent, dengan referensi firman dalam Kitab Suci, sebagai dasar kajian __ yang penulis yakini___ memiliki akurasi kebenaran tak terbantahkan. Keempat, pendekatan melalui jalur referen

Tahun Songo SH Terate Kembali Rukun

Sekadar ngleremke ati, agar nafas kita gangsar, sedikit penulis sampaikan prediksi Kang Mas KRH.H. Tarmadji Boedi Harsono Adinagoro,SE, semasih hidup, ketika kemelut pedut menyelimuti Pedepokan SH Terate. Sepeninggal beliau, padepokan bakal dibawa kemana mana.” Saudara-saudara kita salah persepsi, dikira SH Terate bisa dibawa kemana-mana. SH Terate itu ada di mana-mana, tapi tidak akan kemana-mana. Ning ora suwe nDik. Ora suwe wis mbalik neh. Banyak saudara kita yang tercecer, bingung menentukan pilihan,’’ katanya. Setelah diam agak lama, beliau melanjutkan, Persaudaraan Setia Hati Terate akan kembali menemukan kedamaiaan di tahun yang bilangan angkanya jika dijumlah ketemu angka sembilan.”Nek wis teko angka sanga, nDik. Angka tahun iku nek dijumlah sanga. SH Terate lerem,” katanya. Prediksi ini disampaikan (alm) Kang Mas KRH.H. Tarmadji Boedi Harsono,SE, sekitar seratus hari sebelum beliau wafat.(andi casiyem sudin) ---------------- "Aja Seneng Gawe Ala Ing Liyan,