Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 11, 2024

Sekadar Syarat Bentuk Lahir

Sekadar Syarat Bentuk Lahir (Telaah Mukadimah SH Terate – Bag Akhir dari sebelas tulisan) Paparan ini merupakan bab terakhir dari Telaah Mukadimah SH Terate. Agar tidak terjadi salah persepsi, kembali penulis ingatkan bahwa pencatuman nomurik dan pemenggalan kalimat Mukadimah SH Terate dalam paparan ini, semata-mata hanya untuk mempermudah pemahaman dan penafsiran. Lebih jelasnya silakan baca kembali pengantar yang dipaparkan dalam Bagian 1 (pertama) di link : www.shteratecantrik.blogspot.com (andi casiyem sudin) 11. Alinea keenam Mukadimah SH Terate berbunyi : Sekedar syarat bentuk lahir , disusunlah Organisasi dalam rangka "Persaudaraan Setia Hati Terate" sebagai ikatan antara saudara "SETIA HATI" dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita. Sebelum masuk ke telaah Mukadimah SH Terate alenia ke 6 (enam), penulis hadirkan sejumlah referensi tentang pengertian organisasi. Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok

Kepuasan Hidup Abadi

Kepuasan Hidup Abadi (Telaah Mukadimah SH Terate –Bag 10) Pada bagian sebelumnya, telah dijelaskan bagaimana sikap SH Terate terhadap teminologi keduniawian. Yakni, tidak boleh mengingkarinya, sepanjang fasilitas keduniawian itu tidak menjerumuskan diri kita.Alasannya, fasilitas merupakan daya dukung kehidupan di bumi, sekalipun hanya bersifat sementara. Tanpa didukung kelimpahan fasilitas penenuhan kebutuhan hidup (drajat, martabat, banda, bandu, bahu) kita tidak bisa menjalankan peran dengan sempurna sebagai sosok ksatria yang berkewajiban mamayu hayuning bawana. Telaah pada Bagian ke Sepuluh ini merupakan kelanjutan telaah tentang keberadaan pencak silat sebagai proses pembentukan jatidiri, bukan tujuan akhir dari proses pembelajaran. Atau dalam bahasa mukadimah, "Maka SETIA HATI pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabat-martabat keduniawian, tidak kandas/tenggelam pada ajaran Pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja", atau hanya menjadikan pencak sil

Hidup Abadi Lepas Rangka Suasana

Hidup Abadi Lepas Rangka Suasana (Telaah Mukadimah SH Terate – Bag 9) Tulisan ini adalah lanjutan telaah Mukadimah SH Terate yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya. Agar pembaca lebih gamblang dalam mencerna apa yang dipaparkan, silakan ikuti kembali paparan sebelumnya yang tersaji secara bersambung , klik : www.shteratecantrik.blogspot.com (andi casiyem sudin) 9. Alinea kelima Mukadimah SH Terate kalimat kesembilan berbunyi: (9) Maka SETIA HATI pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabat-martabat keduniawian , tidak kandas/tenggelam pada ajaran Pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja Sejatinya, SH tidak mengingkari martabat-martabat keduniawian, bahkan menganjurkan untuk mencapai sejauh jauh martabat tersebut; kekayaan, kehormatan, kepandaian (semat, derajat, keramat/harta, wiryo, guno) tetapi jangan sampai tenggelam di lautan duniawian. Kang Mas Seotomo Mangkoedjojo dan Kang Mas Darsono, menggambarkan, kalau martabat-martabat keduniawian itu ibarat kuda y

Kenali Dirimu Lewat Pencak Silat

Kenali Dirimu Lewat Pencak Silat (Telaah Mukadimah SH Terate –Bag 8) Pencak silat bukanlah tujuan utama SH Terate. Pencak silat hanya ditempatkan pada tataran paling dasar. Kupasan tentang makna Pencak Silat dan filosofi apa yang terkandung di dalamnya, telah kami paparkan terdahulu. Silakan baca kembali ulasan kami tentang Pencak Silat di link : www.shteratecantrik.blogspot.com. Melanjutkan telaah Mukadimah SH Terate alinea keempat, kali ini penulis hadirkan kupasaan kalimat ke delapan (8) alinea keempat. Semoga bermanfaat. (andi casiyem sudin). 8. Alinea keempat Mukadimah SH Terate kalimat kedelapan berbunyi, (8) “Oleh karena itu Pencak Silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi”. Pencak silat adalah senjata tak terlihat, tapi memiliki kekuatan dahsyat. Tidak terlihat karena tempatnya menyatu dengan raga, nalar, cipta dan rasa.Sebagai sebuah senjata, jelas pencak silat memiliki daya tangkal pun daya serang. Kata l