Ngelmu Tangkai Kembang Terate



Tangkai daun bunga terate jika dilihat sekilas, tampak tidak begitu kokoh, cenderung ramping, ringkih, lentur dan lembek. Akan tetapi dia bisa bertahan hidup di danau yang luas dan dalam. Bahkan, sekalipun air danau itu pasang, meluap akibat banjir, bunga terate tidak terseret arus apalagi tenggelam. Dia hanya bergeser dari tempatnya semula.

Kenapa bunga terate bisa bertahan sekokoh itu dan tidak terseret arus? Jawabnya, karena tangkai bunga terate panjang, lentur dan fleksibel. Lebih penting lagi, karena tangkai bunga terate kosong, tidak bermuatan apa pun, kecuali udara. Demikian Kang Mas KRH.H. Tarmadji Boedi Harsono Adinagoro,SE, menjelaskan makna tersembunyi di balik keberadaan tangkai kembang terate.

Mencermati misteri alam yang tersembunyi pada bunga terate, jelas Mas Madji, kita bisa mengambil pelajaran, jika eksistensi dan keberadaan diri kita ingin utuh, kokoh dan tidak terseret kemana-mana serta tidak tenggelam dalam arus persaingan global, maka tirulah sifat tangkai bunga terate. Yakni: (1) Dawa, artinya berwawasan panjang, luas dan sabar. (2) Luwes, artinya bersikap lentur dan fleksibel dalam menghadapi perkembangan situasi dan kondisi terkini dan hari esok. (3) Kosong atau nol, nisbit, balant, artinya batin kita tetap kosong, tidak bermuatan apa pun, kecuali ridlo terhadap ketetapan dan keputusan, qadla dan qadar Allah, Tuhan Yang Mahaesa, hingga eksistensi kita selalu terjaga dalam kondisi harmoni, seimbang.

Menurut Mas Madji, SH Terate bukan paguron. Maka tidak ada guru dan murid. Dulu pendiri SH Terate, Pak Hardjo Utomo itu tidak mau dipanggil guru. Tapi oleh anak didiknya dia dijuluki Ki Hajar. Artinya pendidik. Konteksnya, di SH Terate yang ada adalah kakak dan adik. Karena itu, dalam memberi pelajaran ya, tidak ada pelajaran yang disembunyikan. Semuanya diberikan melalui tahapan-tahapan. Karena kita seperti kakak adik. Model pembelajaran yang dikembangkan adalah dialogis, bukan monolog. Laiknya dialog antara kakak dan adik. Muaranya, berjalan bergandeng tangan, saling menghamat-hamati, hormat menghormati, cinta mencintai, menuju dimensi manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa.

Karena itu, tegas Mad Madji, sekarang ini tidak ada kata lain bagi SH Terate, kecuali kembali kepada jati diri. Mengapa kembali ke jati diri? “Karena kalau saya biarkan, kasihan SH Terate. Kembali ke jati diri adalah kembali ke platform SH Terate dan tujuan serta misi SH Terate sejak didirikan. Yakni, mengumandangkan persaudaraan. Langkahnya adalah mendidik, menciptakan manusia berbudi luhur. Ilmunya mengenal diri sendiri sebaik-baiknya, atau ilmu Setia Hati, ilmu SH,” katanya.

Dasar persaudaraan di SH Terate saya ulang lagi, menekankan pada kita bahwa manusia hidup itu pada dasarnya sama. Berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Didikan di SH Terate juga begitu. Senamnya sama, jurusnya sama, pasangannya sama. Sambungnya ya sambung persaudaraan. Gak emosi. Tidak ngumbar nafsu.

Sejak didirikan SH Terate ini mengemban persaudaraan, yang berlatar pencak silat. Ilmunya mengenal diri sendiri. Pencaknya menganut aliran Setia Hati (SH). Organisasinya paseduluran dengan lambang bunga terate.

Jumlah jurusnya tertentu (jumlah jurus yang diajarkan pada warga Tingkat I sebanyak 36 jurus , warga Tingkat II sebanyak 15 jurus, Tingkat III satu jurus, senam tertentu (90 senam), sambung tertentu. Tidak ada beda, semuanya di berikan. Soal pinter atau tidak tergantung kemampuan siswa. Bakat tidak. Tapi semua itu tataran lahir. Di dalamnya ada ajaran kerokhanian. Ajaran untuk membersihkan hati. Ajaran yang mengharuskan warga SH Terate bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa. Sehinga, Allah mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi (maqomah mahmudah).

(Janji Allah dan Rasulullah terhadap orang orang yang bertaqwa tertuang dalam Al-Quran dan Hadits, di antaranya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujurat : 13)

Wahai sekalian manusia, sesunggunya Tuhan kalian adalah satu, ayahanda kalian adalah satu, ingatlah! tidak ada keutamaan lebih bagi orang arab atas selain mereka, tidak pula bagi non arab atas orang-orang arab, tidak pula yang berkulit merah lebih utama dari yang berkulit hitam tidak pula yang berkulit hitam lebih utama dari yang merah, tak lain yang membuat lebih utama melainkan karena taqwa”. (HR. Imam Ahmad)

Wahai Rasulullah, Siapakah manusia termulia? maka Rasulullah menjawab : “Yang paling bertaqwa” .(HR. Bukhori dalam kitab ahadits al-anbiya’ dan Muslim dalam kitab Al-Fadha’il)

“(Bukankah demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran : 76)

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (QS. Yunus : 62-63)

....dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 194)

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”. (QS. Al-Lail : 5-7)

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya “. (QS. Ath-Thalaq : 2-3)-acs.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa dan Wasiat untuk Warga Baru SH Terate

Sekadar Syarat Bentuk Lahir

Menelaah Mukadimah SH Terate