Dahsyatnya even dalam Adu Bebas SG Terate, tidak jarang menyebabkan pendekar terkapar dan harus digotong ke luar ring lantaran terluka atau cidera berat.(foto andi casiyem sudin)
Doa Selamatan Warga Baru Setia Hati Terate Bismillahir rohmanir rohim Ya tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang Perkenankanlah hambamu bersujud dan berserah diri Untuk memohon ampunan serta limpahan rahmat dan karunia-Mu Ya Tuhan Yang Maha Pengampun Ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa para pahlawan syuhada bangsa kami. Ampunilah dosa Bapak Pendekar dan Pendiri Setia Hati Terate, serta ampuni juga Para tokoh dan pendahulu Setia Hati Terate yang telah Engkau panggil ke hadirat-Mu Semoga arwah beliau engkau terima dan mendapat tempat di alam kekal abadi, surga yang baik dan bahagia atas perkenan-Mu Ya Tuhan Yang Maha Bijaksana Kami para pemimpin Setia Hati Terate adalah orang-orang yang lemah. Hanya karena rahmat dan perkenanMu lah kami bisa berbuat baik, benar dan berfaedah dalam Kehidupan ini. Bimbinglah Setia Hati Terate di manapun berada Selalu berjalan di jalan yang benar, sehat wal afiat, murah rejeki, guyup rukun, saling asih mengasihi, selalu tentram da
Tepat pukul 21.00, Sasana Pendadaran Padepokan SH Terate Pusat Madiun, di Jl. Merak, mendadak berubah jadi senyap. Hiruk pikuk ratusan warga berpakaian sakral, serta merta terhenti. Sungguh, satu pun tidak ada pengunjung yang berpakaian lain. Semuanya serba sakral. Pakaian hitam-hitam, bersabuk mori. Sesaat kemudian dari pengeras suara yang dipasang, terdengar pengumuman dari pembawa acara, bahwa Ritual Pengesahan Warga Baru SH Terate 1413 H, segera dimulai. Keheningan, menyeruak ke permukaan. Ratusan warga baru yang hendak disyahkan duduk bersila, mengitari gunungan uba rampe. Sementara, Dewan Pengecer duduk di depan. Di pusat pasewakan agung, tampak jajaran Nawa Pandito. Kemudian disampingnya pengurus pusat dan panitia pengesahan serta warga senior. Kecuali Mas Sakti Tamat, yang berada di Jakarta, semua jajaran Nawa Pandito SH Terate hadir dalam Ritual Pengesahan Warga Baru SH Terate 1413 yang digelar di Padepokan. Mereka adalah, H. Tarmadji Boedi Harsono,SE, Drs. Moerdjoko HW, Ir. R
Bahwa sesungguhnya hakekat hidup ini berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing, menuju kesempurnaan. Demikianpun kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, hendak menuju ke-keabadian kembali kepada Causa Prima, titik tolak segala sesuatu yang ada, melalui tingkat ke tingkat, namun tidak semua insan menyadari bahwa yang dikejar-kejar itu telah tersimpan menyelenap dilubuk hari sanubarinya. Mencermati mukadimah atau preambole SH Terate, sesungguhnya kita dibawa pada satu permenungan hakikat hidup manusia seutuhnya. Manusia yang tidak hanya, terjebak pada konteks material. Tapi juga immaterial, Dalam bahasa yang lebih sederhana, sosok manusia secara lahiriyah, dan batiniah. Sejenak mari kita hayati, dalam mukadimah SH Terate alenia pertama, setelah kita diajak merenungu makna keberadaan diri bahwa sesungguhnya hakekat hidup ini berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing, menuju kesempurnaan, kita dihadapkan pada misteri azali, berupa tujuan akhir laku dalam kehidu
Komentar
Posting Komentar